5 Pemukiman Kuno Yang Dibangun Dengan Memahat Bukit - Sejak zaman prasejarah gua telah menjadi tempat bermukim bagi manusia. Artefak-artefak yang ditemukan para arkeolog membuktikan bahwa tempat bernaung pertama yang dimanfaatkan manusia untuk berlindung dari hujan, panas, dan dingin adalah gua. Seiring dengan perkembangan teknologi, keterampilan manusia dalam membangun pemukiman pun semakin maju. Manusia mulai membuat sendiri rumah mereka sesuai kebutuhan. Gua-gua pun tak lagi menjadi pilihan sebagai tempat bernaung.
Tetapi ada sebagian peradaban yang masih mempertahankan tradisi tinggal di gua. Namun karena pengetahuan mereka dalam bidang arsitektur sudah meningkat jauh, mereka tak lagi mencari gua-gua yang terbentuk secara alami sebagai tempat tinggal. Tebing dan perbukitan dilubangi dan 'dipahat' hingga menjadi tempat yang layak untuk dihuni manusia.
Sekarang pemukiman-pemukiman yang dibuat dengan 'memahat' tebing ini pun sudah banyak yang terbengkalai, digantikan rumah-rumah modern. Situs-situs 'kota gua' seperti Kapadokia dan Guyaju sekarang tinggal menjadi tempat bersejarah dan objek wisata.
Tetapi masih ada beberapa yang masih berfungsi sebagai tempat pemukiman meskipun manusia yang menempatinya semakin berkurang dari hari ke hari.
Berikut ini 5 Pemukiman Kuno Yang Dibangun Dengan Memahat Bukit, dilansir dari Touropia.
1.Guyaju, China
Guyaju disebut-sebut labirin terbesar di China. Pemukiman gua peninggalan zaman kuno ini letaknya ternyata tak jauh dari Kota Beijing, 92 kilometer dari kota tersebut.
Tidak banyak catatan sejarah mengenai Guyaju yang ditemukan, jadi tidak bisa dipastikan sejarah pemukiman tersebut. Tetapi menurut Natural Homes, diperkirakan Guyaju dihuni oleh penduduk dari Suku Xiyi pada masa Dinasti Tang.
Kompleks pemukiman tersebut dibagi menjadi dua desa dengan fasilitas berupa mata air yang terletak di dekat Guyaju. Dibangun di sisi tebing yang menghadap ke kota Zhangshanying. Di dalamnya terdapat lebih dari 110 ruangan dengan arsitektur serba batu.
2.Bamyan, Afghanistan
Bamyan merupakan salah satu situs biara Hindu-Buddha kuno. Letaknya di Provinsi Bamyan, Afghanistan. Nama kota Bamyan berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti 'tempat cahaya yang bersinar'.
Struktur paling ikonik dari pemukiman kuno ini adalah dua patung Buddha raksasa yang terukir pada sisi-sisi tebing. Patung Buddha tersebut adalah patung Buddha tertinggi di dunia.
Biara-biara untuk ribuan biksu dipahat tepat di bawah patung raksasa tersebut. Bamyan juga menjadi lokasi ditemukannya sejumlah fresko (lukisan minyak pada dinding gua) tertua di dunia.
Sayangnya situs ini sempat dihancurkan oleh rezim Taliban. Sekarang situs ini difungsikan kembali sebagian untuk pemukiman warga dan sisanya untuk biara.
3.Mesa Verde, Amerika Serikat
Mesa Verde bisa ditemukan di barat daya Colorado, AS. Mesa Verde merupakan situs arkeologi penting yang mewakili kebudayaan penduduk pribumi Amerika. Pemukiman kuno ini dulunya menjadi tempat tinggal suku Anasazi, salah satu suku penduduk asli Amerika.
Kompleks pemukiman yang masuk ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO ini dibuat pada abad 12. Rumah-rumah yang dibangun di lereng tebing ini cukup nyaman pada masanya. Beberapa di antaranya ada yang seluas 150 kamar ukuran normal.
Struktur yang paling menonjol adalah dua bangunan yang disebut Istana Tebing dan Rumah Pohon Cemara.Situs ini sekarang sudah tidak berpenghuni lagi.
Pada abad 14 orang-orang Suku Anasazi sudah meninggalkannya, kemungkinan karena lahan di sekitar pemukiman tersebut yang sudah tidak produktif lagi atau karena invasi dari utara. Tetapi kondisi bangunan-bangunan di sana masih terjaga dengan baik hingga sekarang.
4.Kandovan, Iran
Kandovan ditemukan di Provinsi Azerbaijan timur, Iran. Kandovan adalah desa kuno yang dibangun pada abad 13. Pemukiman kuno ini dipahat pada bukit-bukit batu berbentuk corong yang unik.
Jika dilihat dari jauh seperti sarang-sarang koloni semut berukuran raksasa. Bukit-bukit yang dijadikan pemukiman tersebut terbentuk secara alami dari pasir vulkanik.
Sebagian besar bangunan memiliki dua sampai empat lantai. Lantai dasar biasanya difungsikan sebagai kandang untuk hewan ternak dan peliharaan. Sementara lantai teratas digunakan untuk tempat penyimpanan persediaan.
5.Vardzia, Georgia
Vardzia yang terletak di Georgia selatan merupakan situs biara berbentuk gua yang didirikan pada abad 12. Kompleks pemukiman ini didirikan dengan memahat tebing yang berhadapan dengan ngarai.
Vardzia dibangun pada masa kepemimpinan Ratu Tamar untuk mempertahankan diri dari serangan bangsa Mongol. Karena itulah untuk menjaga keamanan pintu masuk ke dalam kompleks dibuat tersembunyi, berupa lorong rahasia yang ujungnya terletak di dekat Sungai Mtkvari.
Vardzia meliputi kompleks apartemen yang terdiri dari 13 lantai. Setidaknya ada 600 ruangan dalam kompleks tersebut. Fasilitas di situs Vardzia dibangun dengan tata ruangan yang cukup maju.
Selain gereja dan ruang singgasana, di sisi rumah-rumah terdapat ladang-ladang dengan konsep terasering yang diairi dengan sistem irigasi. Sekarang situs ini hanya dihuni dan dikelola oleh beberapa biarawan saja.